Resume Materi Masa Dewasa Awal
A. Dimulainya masa dewasa
Dalam masyarakat dengan teknologi canggih, tanda memasuki kedewasaan tidak terlalu jelas; prosesnya lebih lama dan jalurnya bervariasi dibandingkan masa lalu. Dengan demikian, beberapa ilmuwan perkembangan mengusulkan bawah periode dari remaja akhir ke dua puluhan tengah telah menjadi periode transisional khusus yang disebut dimulainya masa dewasa atau dewasa awal.
Kemunculan masa dewasa terdiri dari beberapa tonggak atau transisi, serta urutan dan jadwalnya bervariasi. Proses melewati tonggak-tonggak ini, atau kriteria-kriteria khusus dalam budaya, dapat menentukan kapan orang muda merasa seperti orang dewasa. Dimulainya masa dewasa (emerging adulthood) yaitu suatu masa ketika seseorang tidak lagi remaja, tetapi belum sepenuhnya dewasa.
Beberapa tugas-tugas perkembangan pada dewasa awal antara lain: mulai bekerja, memilih pasangan, mulai membina keluarga, mengasuh anak, mengelola rumah tangga, mengambil tanggung jawab sebagai warga Negara, mencari kelompok sosial yang menyenangkan.
B. Perkembangan fisik
Biasanya dewasa awal berada dalam kondisi fisik yang baik; kemampuan fisik dan sensoriknya biasanya sempurna. Kecelakaan merupakan penyebab utama dari kematian dewasa awal. Pemetaan genom manusia mengampu penemuan dasar genetis untuk gangguan-gangguan tertentu. Faktor gaya hidup seperti diet, obesitas, olahraga, latihan, tidur, merokok, alkoholisme, dan penggunaan zat-zat yang dapat mempengaruhi kesehatan dan survival. Kesehatan yang baik berhubungan dengan penghasilan dan pendidikan yang lebih tinggi. Masyarakat Amerika Afrika dan beberapa minoritas lain cenderung lebih tidak sehat daripada masyarakat Amerika lain, sebagian karena status ekonomi sosial. Perempuan cenderung hidup lebih tahan lama daripada laki-laki, sebagian karena alasan biologis, tetapi mungkin juga karena mereka lebih sadar kesehatan. Hubungan sosial, terutama perkawinan, cenderung berasosiasi dengan kesehatan fisik dan mental.
Adanya isu-isu seksual dan reproduktif pada masa ini yaitu diantaranya, gangguan haid, penyakit seksual menular, dan kemandulan dapat menjadi kekhawatiran pada masa dewasa awal. Walaupun beberapa penyakit menular seksual telah berkurang kecenderungan penularannya, beberapa yang lain justru meningkat. Epidemi AIDS mulai bisa dikendalikan di AS, tetapi transmisi heteroseksual meningkat, terutama di antara perempuan muda. Penyebab kemandulan yang paling lazim pada laki-laki adalah jumlah sperma rendah; yang paling lazim pada perempuan adalah tersumbatnya tuba falopi. Pasangan mandul sekarang mulai memiliki beberapa pilihan bantuan reproduksi, tetapi teknik-teknik ini mungkin melibatkan isu-isu etis dan praktis.
C. Perkembangan kognitif
Beberapa peneliti mengajukan bentuk kognisi dewasa yang berbeda setelah operasional formal (operational formal). Berpikir reflektif menekankan pada logika kompleks; pemikiran pascaformal melibatkan intuisi dan juga emosi. Schaie mengajukan 7 tahap perkembangan kognitif terkait usia; pemerolehan (masa kanak dan remaja), pencapaian (dewasa awal), tanggung jawab dan eksekutif (masa dewasa madya), dan reorganisasional, reintegrasi, dan penciptaan warisan (masa dewasa akhir).
Kecerdasan emosional dapat berperan penting dalam keberhasilan. Namun, konsep kecerdasan emosional kontroversial dan sangat sulit diukur. Perkembangan Aspek emosi pada periode Dewasa awal: kestabilan bertambah, lebih matang dalam cara menghadapi masalah, ikut campur-tangan dari orang dewasa, pikiran realistis bertambah.
Menurut Lawrence Kohlberg, perkembangan moral pada masa dewasa secara primer bergantung pada pengalaman, walaupun tidak bisa melampaui batas yang telah ditentukan oleh perkembangan kognitif. Pengalaman dapat diterjemahkan dalam berbagai konteks budaya. Kohlberg, tidak lama sebelum meninggal, mengajukan tahap perkembangan moral yang melibatkan memandang isu-isu moral dan perspektif kosmik. Pandangan ini mirip dengan tahap keyakinan yang diajukan oleh James Fowler. Carol Giligan awalnyamengajukan bahwa perempuan memiliki etika perhatian, sementara teori Kohlberg menekankan pada keadilan. Namun, penelitian-penelitian selanjutnya, menurutnya, tidak mendukung perbedaan antara tampakan luar moral laki-laki dan perempuan.
Pendidikan dan dunia kerja. Mayoritas orang dewasa melanjutkan ke perguruan tinggi, baik ke institusi 2 tahun atau 4 tahun. Makin banyak perempuan daripada laki-laki sekarang yang melanjutkan ke perguruan tinggi- dan makin banyak dari mereka mengejar pendidikan di bidang-bidang yang tradisionalnya didominasi oleh laki-laki. Tergantung pada bidang mayor mereka, mahasiswa sering memperlihatkan jenis peningkatan yang spesifik dalam kemampuan penalaran.
Menurut Perry, tren berpikir mahasiswa bergerak maju dari kekauan ke fleksibilitas ke komitmen yang dipilih secara merdeka (freely-choose commitment). Penelitian telah menmukan hubungan antara kompleksitas substansif pekerjaan dan pertumbuhan kognitif, juga antara pekerjaan kompleks dan aktivitas waktu senggang yang intelektual. Transisi menuju lingkungan kerja dapat dipermudah melalui cara-cara untuk memperkuat pendidikan vokasional dan tautannya dengan pekerjaan.
Papalia, Diane E, dkk., Human Development (Perkembangan Manusia), edisi 10 buku 2, Jakarta: Salemba Humanika, 2013.
Soesilowindradini, Psikologi Perkembangan (Masa Remaja), Surabaya: Usaha Nasional, 1990.
No comments:
Post a Comment