playlist

Sunday, 10 September 2017

Ringkasan: Sumber Hukum Islam

Ringkasan.
SUMBER HUKUM ISLAM
BAB IV
A.    Pengertian sumber hukum islam (Dalil)
Dalil menurut bahasa adalah “petunjuk terhadap sesuatu yang baik konkrit maupun maknawi; baik petunjuk kepada kebaikan maupun pada keburukan. Menurut ketetapan ahli fikih, dalil adalah sesuatu yang menurut pemikiran yang sejahtera menunjukkan pada Hukum Syara’ yang amali, baik dengan jalan pasti (yakin) ataupun dengan jalan dugaan kuat.

B.     Pembagian (klasifikasi) Dalill
Pembagian atau klasifikasi dalil (sumber hukum islam), dapat ditinjau dari beberapa segi, yaitu :
1.      Dari segi asalnya :
a.       Dalil Naqly (nas), yaitu nas ayat al-qur’an dan al-hadits/sunnah.
b.      Dalil Aqly (Ra’yu). Dalil ini disebut juga dengan ijtihad, baik ijtihad perseorangan maupun kolektif (ijma’)
2.      Dari segi daya cakupnya :
a.       Dalil Kully, yakni dalil yang isinya mencakup banyak satuan hukum, bahkan mencakup sebagian besar hukum yang sejenis.
b.      Dalil juz’I (Tafsily), yakni dalil yang hanya menunjuk pada satuan hukum saja.
3.      Dari segi kekuatannya:
a.       Dalil Qat’I, yakni dalil yang mendatangkan keyakinan (kepastian) :
1)      Qat’I Wurudnya atau Subutnya (cara datangnya atau penetapannya), ialah dalil yang diyakini (dipastikan) datangnya dari pembuat syara’, dengan jalan mutawatir.termasuk al-Qur’an, Hadits Mutawatir dan Hadits Masyhur.
2)      Qat’I Dalalahnya ialah dalil tyang lafadz dan susunan ketanya tegas dan jelas menunjukkan arti dan maksud tertentu.
b.      Dalil zanni, yakni yang mendatangkan dugaan dengan kuat :
1)      Zanni Wurudnya atau Subutna, ialah dalil yang diduga keras datangnya dari pembuat syara’, yaitu yang diriwayatkan dari jalan ahad. Misal : hadits ahad.
2)      Zanni Dalalahnya, ialah dalil ynng lafadz atau susunan katanya tidak jelas & tidak pula tegas menunjukkan pada arti da maksud yang tertentu.

C.    Perincian Dalil-Dalil Syarat
Yang dimaksud perincian dalil-dalil syara’ adalah macam-macam dalil yang digunakan oleh para 4 ulama madzhab.
a.       Imam Hanafi
Dalil-dalil yang digunakan adalah:
1)      Kitabullah/al-Qur’an
2)      As-Sunnah
3)      Al-Ijma’
4)      Al-Qiyas
5)      Istihsan
6)      ‘Urf
b.      Imam Syafi'i
Dalil-dalil yang digunakan adalah:
1)      Kitabullah/al-Qur’an
2)      As-Sunnah
3)      Al-Ijma’
4)      Al-Qiyas atau istidlal
c.       Imam Malik
Dalil-dalil yang digunakan adalah:
1)      Kitabullah/al-Qur’an
2)      Sunnah Rasul yang sah
3)      Amal penduduk Madinah (Ijma’ ahli Madinah)
4)      al-Qiyas
5)      Mashlahah mursalah/ istishlah
d.      Imam Ahmad
Dalil-dalil yang digunakan adalah:
1)      Nas
a)      Kitabullah/al-Qur’an
b)      Hadis marfu’
2)      Fatwa sahabat/ijma’ sahabat
3)      Hadis mursal/hadis dhaif (maksudnya hadis hasan)
4)      Qiyas (di kala dharurat)
Menurut Abdul Wahhab Khallaf, di antara ke empat imam madzhab, hukum-hukum yang disepakati adalah:
1.      Kitabullah/al-Qur’an
2.      As-Sunnah
3.      Al-Ijma’
4.      Al-Qiyas
Penggunaan empat dalil tersebut berdasarkan firman Allah SWT.
Adapun Mahmud Syaltout berpendapat bahwa dalil syar’i itu ada 3; al-Qur’an, as-Sunnah, dan ar-Ra’yu. Adapun ar-ra’yu ini didasari oleh hadis taqriry Rasulullah terhadap pernyataan Muadz yang akan menggunakan ra’yi sebagai landasan dalil ketika tidak ada  Nas dari al-Qur’an dan as-Sunnah. Semua dalil harus sesuai  dengan al-Qur’an, karena pada hakikatnya hukum asal itu adalah al-Qur’an.

D.    Al-Qur’an/Kitabullah
a.       pengertian
Al-Qur’an adalah: kalamullah yang diturunkan kepada Muhammad Saw., ditulis dalam mushaf yang menggunakan Bahasa Arab, yang sampai kepada kita dengan jalan mutawatir, yang dimulai dengan surat al-Fatihah dan diakhiri dengan surat an-Nas.

b.      kedudukan al-Qur’an sebagai dalil dan kehujjahannya.
Dari segi kedudukan, al-Quran telah disepakati oleh para ulama sebagai suber pertama dari segala dalil, bahkan bisa disebut sebagai satu-satunya dasar, karena dasar yang lain juga akan berujung pada al-Qur’an.
Adapun dari segi kehujjahan, al-qur’an adalah hujjah yang paling kuat. Penetapan hukum dengan dalil al-Qur’an tidak memerlukan bukti, alasan, atau keterangan apapun. Bahkan al-Qur’an telah menyebtukan penawaran untuk berkompetensi dalam menyaingi isi al-Qur’an, ancaman bagi orang yang menentang kerasulan Muhammad hingga tidak adanya kesanggupan orang musyrik untuk membandingi kemahiran tata Bahasa dalam al-Qur’an.

E.     As-Sunnah atau al-Hadits
1.      Pengertian as sunnah
Menurut bahasa adalah jalan yang ditempuh, perbuatan yang senantiasa dilakukan, adat kebiasaan, sebagai lawan kata dari bid’ah.
Sedangkan menurt istilah
a.       Menurut ahli fiqih : sesuatu perbuatan yang jika ikerjakan akan mendapat pahala dan jika ditinggalkan tidak berdosa.
b.      Menurut ahli hadits: semua perkataan, perbuatan atau keadaan nabi Muhammad saw
c.       Menurut ahli ushul fiqih : semua perkataan, perbuatan, atau ketetapan Nabi saw yang berhubungan dengan pembentukan huukum.
2.      Pembagiaan as-sunnah dan al-hadits
a.       Ditinjau dari segi sift pembentukannya, yaitu qauliyah (perkataan), fi’liyah (perbuatan), taqririyah (ketetapan), dan hammiyah (keinginan), sunnah tarkiyah (hal yang ditinggalkan oleh nabi)
b.      Ditinjau dari segi jumlah bilangan perawinya, yaitu mutawatir, masyhur, dan ahad
c.       Ditinjau daei segi sandarannya kepada nabiNabi saw, yaitu marfu’, mauquf, dan maqtu’.
d.      Ditinjau dari segi nilainya, yaitu sahih, hasan, dan da’if.
3.      Kedudukan dan kehujjahan as-sunnah
a.       Kedudukannya, as sunnah sebagai dasar hukum (dalil) menduduki urutan yang kedua setelah al-qur’an.
b.      Kehujjahannya, as-sunnah menjadi huujjah, menjadi sumber hukum dan menjadi tempat mengistinbatkan hukum syara’
4.      Fungsi assunnah dalam menetapkan huku, diantaranya menguatkan hukum yang telah disyari’atkan dalam al-qur’an, menerangkan apa yang telah disyari’atkan dalam al-qr’an, dan mensyari’atkan hukum yang didiamkan oleh al-qur’an.
5.      Perbedaan pendapat dalam menilai as-sunnah
Sebagian kecil ulama menolak sebagai dasar sumber hukum dengan alasan tertentu, jumhur ulama menerima sebaai sumber hhukum, hanya saja di antara mereka ada yang hanya menerima hadits mutawatir saja, ada yang menerima sunnah ahad dengan mengemukakan beberapa syarat.

F.     Al-Ijtihad
1.      Pengertian ijtihad
Menurut bahasa adalah pncurahan segenap kesanggupan untuk mendapatkan sesuattu urusan atau sesuatu perbuatan. Sedangkan menurt istilah adalah pencurahan segenap kemampuan secara maksimal untuk mendapatkan hukum syara’ yang amali dari dalil-dalilnya yang tafsili.
2.      Dalil—dalil sebagai dasar tasyri’, yaitu Al-qur’an surat an-Nisa’ (4), ayat 59, as-sunnah yang diriwayatkan oleh al—Bagawi dari Muaz ibn Jabbal, dan akal.
3.      Syarat-syarat melakukan ijtihad
a.        mengetahui dngan baik bahasa arab dalam segla seginya
b.      Mengetahui dengan baik isi al-qur’an, terutama ayat-ayat yang berhubungan dengan masalah amali
c.       Mengetahui dengan baik sunnah rasul yyang berhubungan dengan hukum
d.      Mengetahui masalah-masalah hukum yang telah menjadi ijma’ para ulama sebelumnya
e.       Mengetahui ushul fiqih
f.       Mengetahui kaidah fiqih
g.      Mengetahui maksud-maksud syara’
h.      Mengetahui rahasia-rahasia syara’
i.        Orang yang melkukan ijtihad itu mempunyai sifat adil, jujur, dan berbudi pekerti terpuji.
j.        Mempunyai niat yang suci dan yang benar.
4.      Tingkatan-tingkatan nujtahid
a.       Mujtahid fi asy-syar’I,
b.      Mujtahid muntasib
c.       Mujtahid fi al-Madzhab
d.      Mujtahid Murajih
5.      Jalan atau cara ijtihad
Menurut Abdul Wahhab Khallaf : yaitu al-qiyas, al-istihsan, al-iatislah, dan lainnya yang direstui oleh syara’ untuk mengistinbatkan hukum bagi masalah yang tidak ada nashnya.
Jalan atau cara ijtihad:
a.       Ijma’
b.      Qiyas
c.       Istihsan
d.      Istislah atau maslahah mursalah
e.       Urf
f.       Istishab
g.      Syar’u man qablana
h.      Saddu az zari’ah


Disusun oleh: Tata Puspita

Sumber Referensi:

Fathurohman, Oman, PENGANTAR ILMU FIQH USUL FIQH, Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 1993.

1 comment:

  1. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete