playlist

Friday, 31 March 2017

Sigmund Freud : Biografi dan review psikoanalisis



BIOGRAFI
Hasil gambar untuk sigmund freud
Sigmund Freud lahir pada tanggal 6 Mei 1856 di Freiberg, Moravia, Austria–Hongaria, sekarang Republik Ceko. Ia adalah pionir cikal bakal psikoanalisa. Saat ia berumur empat tahun keluarganya pindah ke Wina dan di situlah dia menghabiskan hampir seluruh hidupnya. Freud meraih gelar sarjana kedokteran dari Universitas Wina tahun 1881. Selama sepuluh tahun berikutnya dia melakukan penyelidikan mendalam di bidang psikologi, membentuk staf klinik psikiatri, melakukan praktek pribadi di bidang neurologi, bekerja di Paris bersama neurolog Perancis kenamaan Jean Charcot dan juga bersama dokter Josef Breuer asal Wina.
Gagasan Freud di bidang psikologi berkembang tingkat demi tingkat. Pada tahun 1895, bekerja sama dengan Breuer ia merilis buku pertamanya yakni Penyelidikan tentang Histeria. Buku berikutnya Tafsir Mimpi terbit tahun 1900. Buku ini merupakan salah satu karyanya yang paling orisinal dan sekaligus paling penting, meski pada awalnya penjualan buku ini lesu, namun mampu membuat namanya terkenal.
Di tahun 1902 dia mengorganisir kelompok diskusi masalah psikologi di Wina. Salah seorang anggota pertama yang menggabungkan diri adalah Alfred Adler, dan beberapa tahun kemudian ikut pula Carl Jung. Kedua orang itu akhirnya menjadi ahli ilmu psikologi. Pada tahun 1908 tatkala Freud memberi serangkaian ceramah di Amerika Serikat, Freud sudah jadi orang yang terkenal.
Pada saat-saat akhir hidupnya dia terkena kanker pada tulang rahangnya dan sejak tahun 1923 dia mengalami pembedahan lebih dari tiga puluh kali dalam rangka memulihkan kondisinya. Meski begitu, dia tetap bekerja dan menghasilkan beberapa karya penting. Di tahun 1938 saat Nazi menduduki Austria, Sigmund Freud yang sudah berusia 82 tahun dipaksa pergi ke London, setahun kemudian ia meninggal dunia dengan meninggalkan seorang istri dan enam orang anak.
Karya-karya Freud
Sigmund Freud sepanjang hidupnya turut mendedikasikan diri untuk melahirkan beberapa karya besar. Karya-karya tersebut juga menggambarkan pembabakan perkembangan pemikiran Freud sebagai sebuah dinamika. Beberapa karya Freud, yaitu:
The Interpretation of dreams (1900),
The Psichopathology of Everiday Life (1901),
General Introductory Lectures on Psichoanalysis (1917),
New Introductory Lectures on Psichoanalysis (1933), dan
 An Outline of Psichoanalysis (1940).



REVIEW
Sigmund Freud : Psikoanalisis
Sigmund Freud adalah Seorang dokter Austria dibidang neutrologi yaitu yang mengobati penyakit-penyakit di bagian system syaraf.. Tidak seperti para psikolog lain dia bukanlah seorang filsuf sehingga dia tidak diijinkan untuk melakukan penelitian, disisi lain dia bertanggung jawab atas kesembuhan pasiennya yang diantaranya memiliki masalah psikologikal. Dari fakta inilah menjelaskan bahwa adanya perbedaan besar antara pandangan tentang psikologi dari para penemu lainnya. Bagi Freud, topik yang terpenting dari psikologi adalah motivasi abnormal karena dia melihat penyebab dari masalah psikologi. Learning, memory, thinking, dan proses lainnya sangat penting sehingga menarik perhatian Freud.
Selain itu, Freud percaya bahwa pengalaman kesadaran itu lebih penting daripada latar belakang pikiran bawah sadar. Freud merasa bahwa akar masalah psikologi berawal dari motif, terutama seksualitas dan agresifitas yang berada di dalam ketidaksadaran pikiran kita. Dia percaya bahwa motif ketidaksadaran dan konflik yang mengelilingi mereka mempengaruhi kita meskipun kita tidak menyadari keberadaan mereka. Freud berusaha untuk membantu masalah psikologi seseorang melalui proses psikoanalisis, yaitu analisis internal yang terutama berhubungan dengan kekuatan-kekuatan psikologi.
Dalam hubungannya pada aktivitas untuk menanggapi suatu permasalahan kita tidak bisa terlepas dengan 3 konsep yang diajukan oleh  Sigmund Freud dengan teori psikoanalitiknya seperti konsepsi id, ego, dan super ego. Yang mana konsepsi id menerangkan kecepatan respon yang secara tidak sadar dilakukan oleh karena munculnya suatu permasalahan tertentu, Konsepsi ego harus diikuti proses pemikiran terlebih dahulu sebelum bertindak, dan konsepsi super ego menyiratkan kita akan pentingnya harmonisasi antara tindakan yang dilakukan dengan norma atau kebiasaan yang ada.



Referensi:
Lahey, Benjamin B, Psychology an Introduction, second edition, United State of America: Wm. C. Brown Publisher, 1986.

Tuesday, 28 March 2017

Biografi William James dan Review Fungsi-Fungsi Kesadaran



BIOGRAFI WILLIAM JAMES
Hasil gambar untuk william James
William James adalah seorang filsuf dari Amerika Serikat, yang terkenal sebagai salah seorang pendiri Mazhab Pragmatisme. Selain sebagai filsuf, James juga terkenal sebagai seorang psikolog. Ia memiliki anak bernama Henry James, orang tua William James bernama Henry James Sr. dan Mary Robertson Walsh. Ia juga memiliki saudara kandung yaitu Henry James, Alice James, Garth Wilkinson James, dan Robertson James. Pendidikan yang pernah ditempuh olehnya yakni Harvard Medical School (1864–1869), John A. Paulson School of Engineering and Applied Sciences.
William James lahir pada tanggal 11 januari 1842 di New York city, Amerika. Ayahnya adalah seorang kaya raya yang mandiri, juga seorang penulis masalah-masalah teologis. James dapat belajar bahasa perancis dan jerman. Pada tahun  1864, ia sangat tertarik pada seni, tetapi sains menang dan ia masuk  Harvard Medical School dengan mendapatkan gelar M.D pada tahun 1869. Pada tahun 1872 ia menjadi seorang guru psikologi di Harvard. Dorongan dan pluralisme dari komunitas akademik ini terbukti menjadi latar belakang dari James. Disamping ia tertarik memperhatikan struktur tubuh, ia terpukau dengan persoalan struktur pikiran dan emosi manusia dengan berbagai variasi pengalaman manusia.
Pada tahun 1875, ia mengajar kursus psikologi, dan ia mulai memberikan kursus filsafat di Harvard, tentang esai-esai yang mengenai perdebatan determinisme-kebebasan, sifat rasionalisme, dan kesesuaian antara sains dan agama pada tahun 1880-an. James mengajar di Universitas Havard untuk bidang anatomi, fisiologi, psikologi dan filsafat, hingga tahun 1907. Ia meninggal pada 26 Agustus 1910 pada usia 68 tahun di Tamwort,New Hampsire, Amerika Serikat.
REVIEW
William James: Fungsi-Fungsi Kesadaran
 Pada tahun 1875 seorang profesor muda biologi dan filsafat di Harvard University bernama William James mengajar kursus pertama "psikologi”. Pada tahun 1890 ia menerbitkan sebuah buku awal berpengaruh psikologi. Seperti Wundt, James meminjam konsep-konsep dan metode ilmiah dari biologi untuk digunakan dalam studi kesadaran, namun James mengambil pandangan yang sangat berbeda tentang psikologi dari pandangan Wundt dan Titchener.
James terkesan dengan karya ahli biologi Charles Darwin, yang dinyatakan dalam teori evolusi bahwa setiap karakteristik fisik berkembang dalam spesies karena melayani beberapa tujuan. James menduga bahwa hal yang sama bisa dikatakan tentang pikiran manusia. Ia berspekulasi bahwa berpikir, perasaan, belajar, mengingat, dan proses lainnya dari kesadaran manusia hanya ada karena mereka membantu kita bertahan hidup sebagai suatu spesies. Maka dari itu kita dapat berpikir, misalnya, kita lebih mampu menemukan makanan, menghindari bahaya, dan merawat anak-anak kita yang semuanya membantu spesies manusia bertahan hidup. Karena penekanannya pada fungsi kesadaran, sebuah sekolah pemikiran yang dikenal sebagai fungsionalisme muncul berdasarkan pada karya William James.
Intinya, dasar penelitian antara Wundt, Titchener, dan James sama yaitu sensasi, persepsi, dan pengalaman. Tetapi, James menyatakan bahwa otak dan jiwa manusia berubah secara konstant. Aliran ini melihat how dan why dari sebuah perilaku dengan mencari data dengan menggunakan metode observasi. Fokus dari aliran ini adalah melihat bagaimana perilaku membantu manusia dalam hidup di lingkungannya, karena James terinspirasi dari teori evolusi yang dikembangkan oleh Charles Darwin. Menurut Carol dan Tavris (2010), William James menyebutkan kesadaran manusia seperti sungai kesadaran. Menurut James, hal ini diungkapkan kesadaran manusia terbentuk mirip seperti sungai yang mempunyai ombak, alur, yang berbeda–beda. Sehingga hal ini menunjukkan proses mental manusia yang berbeda–beda.
Sama seperti aliran strukturalisme, aliran ini tidak mempunyai umur yang terlalu panjang. Tetapi, kontribusi aliran ini terhadap ilmu psikologi mempunyai sumbangsih yang besar, terlebih sosok William James itu sendiri. Buku yang diterbitkan oleh James pada saat itu dijadikan sebagai acuan untuk mempelajari ilmu psikologi di Amerika pada saat itu. Sehingga, perkembangan ilmu psikologi di Amerika berkembang bermula dari buku yang diterbitkan oleh William James. Apalagi, William James merupakan orang yang kharismatik dan gaya menulisnya yang unik dalam literature psikologi yang ia tulis, membuat banyak orang tertarik untuk mengetahui ilmu psikologi lebih jauh.


Disusun oleh: Agasari Puspita


Sumber :
Lahey, Benjamin B, Psychology an Introduction, second edition, United State of America: Wm. C. Brown Publisher, 1986.

Wednesday, 22 March 2017

Pemikiran Wundt dan Titchener - Strukturalisme



AKAR INTELEKTUAL PSIKOLOGI

Manusia memerlukan waktu yang lama untuk memahami diri mereka sendiri, dan di pusat pencarian ini terletak sebuah isu yang telah diuji pikiran terbaik dari usia, yang disebut masalah pikiran-tubuh. Apakah pikiran-agen kesadaran batin dan pikiran-entitas spiritual terpisah dari tubuh, atau itu bagian dari aktivitas tubuh?

Banyak filsuf awal memegang posisi dualisme pikiran-tubuh, keyakinan bahwa pikiran adalah entitas spiritual tidak tunduk pada hukum-hukum fisika yang mengatur tubuh. Tetapi jika pikiran tidak terdiri dari materi fisik, bagaimana bisa menyadari sensasi tubuh, dan bagaimana bisa pikiran yang mengerahkan kendali atas fungsi tubuh? filsuf Perancis, matematikawan, dan ilmuwan René Descartes (1596-1650) mengusulkan bahwa pikiran dan tubuh berinteraksi melalui kelenjar pineal kecil di otak. Meskipun Descartes ditempatkan pikiran dalam otak, ia menyatakan bahwa pikiran adalah spiritual, entitas nonmaterial. Dualisme menyiratkan bahwa tidak ada jumlah penelitian tentang tubuh fisik (termasuk otak) pernah bisa berharap untuk mengungkap misteri dari pikiran.

Pandangan alternatif, monisme (dari monos kata Yunani, yang berarti "satu"), menyatakan bahwa pikiran dan tubuh adalah satu dan bahwa pikiran bukanlah entitas spiritual yang terpisah. Untuk monis, peristiwa mental hanya produk dari peristiwa fisik di otak, posisi yang dianjurkan oleh filsuf Inggris Thomas Hobbes (1588-1679). Monisme membantu mengatur panggung untuk psikologi karena tersirat bahwa pikiran dapat dipelajari dengan mengukur proses fisik dalam otak. Panggung lanjut ditetapkan oleh John Locke (1632-1704) dan filsuf lainnya dari sekolah empirisme Inggris, yang menyatakan bahwa semua ide dan pengetahuan yang diperoleh secara empiris-yaitu, melalui indera. Menurut empiris, observasi adalah pendekatan yang lebih valid untuk pengetahuan dari alasan, karena alasan penuh dengan potensi kesalahan. Ide ini didukung perkembangan ilmu pengetahuan modern, yang berakar pada metode pengamatan empiris.

Penemuan dalam fisiologi (area biologi yang meneliti fungsi tubuh) dan obat-obatan juga membuka jalan bagi munculnya psikologi. Pada 1870, peneliti Eropa elektrik merangsang otak hewan laboratorium dan pemetaan daerah permukaan yang dikendalikan berbagai gerakan tubuh. Selama periode yang sama, laporan medis terkait kerusakan di berbagai 
wilayah otak pasien dengan berbagai gangguan perilaku dan mental. Misalnya, kerusakan daerah tertentu di sisi kiri otak terganggu kemampuan orang untuk berbicara dengan lancar. makin banyak bukti tentang hubungan antara otak dan perilaku mendukung pandangan bahwa metode empiris dari ilmu alam juga bisa digunakan untuk mempelajari proses mental.

Memang, pada pertengahan 1800-an, ilmuwan Jerman yang mengukur respon sensorik masyarakat terhadap berbagai jenis rangsangan fisik (misalnya, bagaimana kenyaringan yang dirasakan dari perubahan suara sebagai intensitas meningkat fisiknya). percobaan mereka mendirikan lapangan baru disebut psychophysics, studi tentang bagaimana psikologis sensasi berpengalaman tergantung pada karakteristik rangsangan fisik. Sekitar waktu ini, (1809-1882) Teori Charles Darwin tentang evolusi yang dihasilkan gelombang kejut yang masih dirasakan hari ini. Teorinya, yang akan kita bahas nanti, itu penuh semangat menentang karena tampaknya bertentangan dengan keyakinan filosofis dan agama tentang sifat mulia manusia. Evolusi tersirat bahwa pikiran manusia bukanlah entitas spiritual melainkan produk dari kesinambungan biologis antara manusia dan spesies lainnya. Selain itu, teori Darwin tersirat bahwa para ilmuwan mungkin mendapatkan wawasan tentang perilaku manusia dengan mempelajari spesies lain. Pada 1800-an, konvergensi kekuatan intelektual memberikan dorongan untuk kelahiran psikologi.


BIOGRAFI WILHELM WUNDT
Hasil gambar untuk wilhelm wundt
Wilhelm Maximilian Wundt adalah seorang dokter, filsuf, ahli hukum, psikolog, fisiolog, dan profesor, yang sekarang dikenal sebagai penemu psikologi modern (Bapak Psikologi). Ia dianggap sebagai "bapak psikologi eksperimental". Lahir pada 16 Agustus 1832, Neckarau, dekat Mannheim, Jerman. Meninggal pada 31 Agustus 1920, Leipzig, Großbothen, Jerman. Wundt memiliki pasangan yaitu Sophie Mau (m. 1872–1912). Dan mempunyai 3 orang anak, yakni Max Wundt, Lily Wundt, dan Eleanor Wundt. Orang tua Wundt adalah Marie Frederike, Maximilian Wundt.
Pendidikan                  : Universitas Ruprecht Karl Heidelberg, Universitas Humboldt             Berlin, Universitas Tübingen.
Karir                            : Tahun 1857, menjadi dosen faal di Heidelberg. Tahun 1862, buku Wundt pertama kali berjudul “Beitrage Zur Theorie Der Sines Wahrnemung”. Tahun 1873, buku keduanya “ Grund Zuge Der”. Tahun 1878, menjadi professor filsafat di Zurich. Tahun 1879, ia mendirikan laboratorium psikologi pertama di Leipzig. Tahun 1881, ia mulai belajar mengenai psikologi eksperimental
Prestasi                        :
1. Wundt telah menulis lebih dari 54.000 halaman laporan penelitian dan teori
2. Menjadi mahasiswa kedokteran di Universitas Tubingen
3. 1857, Wundt menerima posisi sebagai dosen Universitas Heidenberg dan menjadi asisten lab seorang psikolog yaitu Hermann Helmholtz
4. 1864, Wundt mulai mengeksplorasi tentang Neuropsikologi
5. 1874, Wundt mengeluarkan buku berjudul Principles of Psychological Psychology yang menjelaskan tentang teori-teori psikologi eksperimental
6. 1881, Wundt membuat jurnal penelitian psikologikal pertama berjudul Philosophical Studies.
Wundt adalah anak keempat dalam keluarga dengan sejarah prestasi intelektual. Ayahnya adalah seorang pendeta Lutheran. Wundt muda hanya diberikan sedikit waktu untuk bermain karena ia di dorong melalui rezim educational yang ketat.
Biografi Edward B. Titchener
Hasil gambar untuk titchener Edward Bradford Titchener, ia lahir pada 11 Januari 1867, Chichester, Britania Raya. Meninggal pada 3 Agustus 1927, Ithaca, New York, Amerika. Kedua orang tuanya bernama Alice Field Habin Titchener dan John Titchener. Riwayat pendidikan Titchener yaitu Kolese Brasenose, Clark University, Universitas Oxford, Malvern College, Universitas Leipzig. Ia juga mendirikan organisasi yang bernama Society of Experimental Psychologists.
Pada tahun 1885 ia mulai belajar di Oxford. Awalnya ia fokus pada biologi, lalu pindah studi ke psikologi komparatif. Selama di Oxford, ia mulai membaca tulisan-tulisan Wilhelm Wundt dan kemudian menerjemahkan volume pertama prinsip teks terkenal Wundt Psikologi Fisiologis dari Jerman ke dalam bahasa Inggris. Titchener lulus dari Oxford pada tahun 1890 dan kemudian belajar dengan Wundt di Leipzig, Jerman, untuk mendapatkan gelar Ph.D. Psikologi dari Universitas Leipzig pada tahun 1892.
Setelah itu Titchener menduduki posisi sebagai profesor psikologi di Cornell University di Ithaca, New York. Di sini ia mendirikan psikologis aliran pemikiran yang dikenal sebagai strukturalisme. Titchener percaya bahwa dengan sistematis mendefinisikan dan mengelompokkan unsur-unsur pikiran, peneliti bisa memahami struktur dari proses mental. Sementara ia sering digambarkan sebagai rasul Wundt, gagasan Titchener yang berbeda dari mentornya. Ia menggunakan metode introspeksi Wundt, tetapi di bawah pedoman yang jauh lebih ketat. Dia hanya tertarik pada hal-hal yang ada dalam kesadaran, sehingga hal-hal seperti naluri atau alam bawah sadar  tidak menarik baginya.

REVIEW
Wundt dan Titchener: Struktur Pikiran 

Wilhelm Wundt adalah seorang profesor biologi yang tertarik pada kesadaran dan budaya manusia. Dia akrab dendan metode ilmiah yang digunakan ilmuan lain dan diterapkan ke fenomena kesadaran manusia. Bagian dari pekerjaan Wundt di ambil alih dan dikembangkan oleh muridnya, Edward Titchener. Sama seperti fisikawan yang lain ia berusaha menemukan partikel dasar yang membentuk materi fisik, Titchener ingin mengidentifikasi elemen dasar dari pengalaman sadar. Dia dan Wundt menggunakan metode melihat ke dalam pengalaman diri mereka sendiri  yang disebut intropeksi. Mereka berlatih keras pada diri sendiri untuk mengamati isi pikiran mereka sendiri se-akurat mungkin dan tidak se-emosional mungkin dalam upaya untuk mengisolasi elemen dasar dari pikiran.
 Suatu hari Wundt pergi ke sebuah kota, dan dia memberikan kuliah umum tamu tentang sejarah psikologi. Saat itu suasana hatinya sedang sangat dramatis dan dia memutuskan untuk memberikan kuliah dengan berperan sebagai Edward Titchener. Wundt tiba dengan mengenakan jenggot palsu dan jubah akademik hitam yang selalu Edward pakai, dan tanpa penjelasan sama sekali Wundt memilih seseorang untuk menjadi demonstrasi intropeksi (sebut saja nama orang itu adalah A). Kemudian Wundt meminta A untuk menutup mata dan Wundt meletakna potongan apel di mulut A, lalu Wundt meminta A untuk menjelaskan kepadanya apa yang A pikirkan dan sensasi apa yang muncul. A ragu-ragu sejenak, kemudian tersenyum dan berkata bahwa yang ada dalam mulutnya adalah apel. Kemudian Wundt berteriak dan mengatakan “Tidak!”,lalu Wundt kembali menjelaskan bahwa dia meminta A untuk mmemberitahukan apa yang ia rasa, apa stimulus tersebut, dan Wundt melarang A mengatakan apa asalah pad lidahnya saat menggambarkan perasaan yang ada dalam pikirannya. Lalu A diam sejenak, dia menenangkan diri dan dengan ragu dia berkata “manis?”, Wundt pun puas dan semakin bersemangat menanyakan apa lagi yang A rasakan, A menjawabnya dengan sedikit rileks dia mendefinisikan apel dengan benda yang sedikit asam, teksturnya kasar, dan basah. Wundt kembali berteriak dan memuji A, yang mengakibatkan A menyeringai. Akhirnya demonstrasi Wundt berhasil, dalam intropeksi, seseorang menggambarkan isi unsur pikiran mereka. Manis, asam, kasar, mereka adalah beberapa blok bangunan yang berasal dari pikiran terstruktur.
Karena mereka tertarik pada unsur-unsur pikiran dan bagaimana mereka terorganisir, Wundt dan Titchener dikenal sebagai strukturalis  yaitu mereka mereka berusaha untuk menentukann struktur pikiran melalui introspeksi yang dikendalikan.
           


Referensi: 

Lahey, Benjamin B, Psychology an Introduction second edition, United State of America : Wm. C. Brown Publisher, 1986.
Passer, Michael W, dan Ronald E. Smith, Psychology The Science of Mind and Behaviour, fourth edition, New York:Mc Graw-Hill, 2008.
https://id.wikipedia.org/wiki/Wilhelm_Wundt diakses pada 01-10-2016

Disusun oleh: Agasari Puspita


Wednesday, 15 March 2017

UNIVERSITASKU

Saya adalah mahasiswi Prodi Psikologi Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora, Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta. Saya mulai berkuliah di jurusan S1 Psikologi sejak Agustus/September 2016.

UIN Sunan Kalijaga, Yogyakarta, Indonesia, mempunyai 9 fakultas, diantaranya:
  1. Fakultas Adab dan Ilmu Budaya  
  2. Fakultas Dakwah dan Komunikasi
  3. Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan 
  4. Fakultas Syariah dan Hukum 
  5. Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam
  6. Fakultas Sains dan Teknologi
  7. Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora
  8. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
  9. Fakultas Pascasarjana

Peran Media Baru sebagai Media Dakwah dan Kemandirian Sosial-Religius

 
kuliah umum prodi KPI






Sekitar 200 mahasiswa mengikuti Kuliah Umum yang diselenggarakan Program Studi (Prodi) Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) UIN Sunan Kalijaga, di Gedung Teatrikal FDK, Senin (13/3). Kuliah umum yang bertemakan Optimalisasi Media Baru sebagai Media Dakwah dan Kemandirian Sosial-Religius ini diikuti oleh dua angkatan prodi KPI yaitu angkatan 2015 dan 2016.

Pada sambutannya, Drs Abdul Rozak MPd selaku Ketua Jurusan KPI mengatakan bahwa saat ini terdapat 160 juta jiwa menggunakan media baru seperti sosial media instagram, facebook setiap harinya. “Sebagai mahasiswa KPI harus mampu mengoptimalkan media baru ini sebagai ladang dakwah,” imbuh Rozak.

Berbeda dengan kuliah umum sebelumnya, kuliah umum kali ini banjir hadiah berupa powerbank dan flashdisk yang disiapkan pembicara. Pemateri kuliah umum adalah alumni KPI yang berprofesi sebagai freelancer, Dede Ariyanto S.KomI. Peserta sangat antusias mengikuti kuliah umum yang dipandu salah satu dosen KPI, Dra Hj Evi Septiani TH, MSi. Kuliah berjalan sangat interaktif.
Dalam paparannya, Dede banyak menceritakan pengalamannya menjadi seorang freelancer. Karya-karyanya berupa video banyak ditayangkan oleh televisi nasional maupun media promosi lainnya. Pembicara memotivasi peserta bahwa menjadi seorang freelancer, bisa menjadi salah satu profesi yang cukup menjanjikan. Salah satu kuncinya adalah, “Kita harus mencari passion yang kita miliki dan tekuni passion tersebut,” ujar Dede di sesi akhir kuliah umum. (ch/humas)