playlist

Wednesday, 3 April 2019

SEKILAS TIPS - meredakan emosi

SEKILAS TIPS AGAR TIDAK MELUAPKAN KEKESALAN DENGAN MEMARAHI ATAUPUN BERKATA KASAR/NEGATIF PADA ORANG LAIN KARENA KESALAHAN ATAU KEKURANGAN ORANG LAIN TERSEBUT.


            Jadi gini, btw aku nulis ini memang pengin coba menuliskan untuk reminder/catatan diri sendiri tapi sekalian coba share berdasarkan pengalamanku dan juga dari pengamatanku di lingkungan teman-temanku, Bahasa kerennya sih “observasi” 😂. Di dunia perkuliahan pastinya tidak terlepas dari yang Namanya tugas. Baik tugas individu maupun tugas kelompok. Perkuliahan jurusanku untuk tugas2 dulu di awal semester, seingatku lebih banyak tugas individu. Namun makin semester tua kini *wkwkwk maksudku mulai sekitar semester 4 ke atas lah, itu mulai banyak tugas kelompok tapi juga tidak mengurangi tugas individu. Puncaknya semester 5 & 6 itu bener-bener riweuh krouded super duper padet mumet penuh buanget jadwal, ujian, dan deadline tugas. 😪😅😞 susah buat dijelaskan saking saking pokonya, bikin  makin banyak nyebut/dzikir aja sih haha.

            Nah, untuk kali ini, aku akan bercerita tentang tugas kelompok. Ya pastinya, Namanya juga “kelompok” tentunya gak mungkin kan dikerjain Cuma sendirian? Walaupun emang sometimes gitu nyatanya, bukan kerjasama tapi ngerjainnya sendirian terus yang lain pd bilang “sama” atau “udah gitu aja”. Wkwkwk ya sebenernya sih gapapa, kalo emang udah bener2 selesai semua detail tugas itu. Lebih parah lagi kalo dapet kelompok yang gak enak orang-orangnya, trs kurang tatakrama, kalo kata gaulnya bikin kepengin berkata kasar gitu. Tp akusih MENGHINDARI kata-kata kasar atau negative Cuma buat ngemaki orang. Pokonya aku berusaha sebisa mungkin buat ngejaga prinsip dan polaku itu. Lagipula sebenernya useless lho kalian maki orang dengan kata2 kasar/negatif, malah yg ada nambah dosa kalian.. *ups* jangan lupa jaga maksud perkataan dari mulut dan jari aja sih kalo masalah gituan hehehe. mulut oh mulut, mulutmu harimau mu, jari oh jari, hati-hati sebelum harimu terhenti. 😎

kenapa kok jari juga, ya karena masa2 sekarang ini, makin canggih, bisa aja pake kata-kata dari aplikasi dg mengetik pake jari kan? terus pas bicara juga biasanya jari ikutan gerak atau berekspresi juga kan, hmm.

           Kalau mau lebih detail sih bakal panjang x lebar x tinggi cerita full nya wkwkw karena emang kompleks gitu sitkonnya. Namun, pada kesempatan kali ini aku hanya ingin fokus ke judul tulisan ini. Biar sesuai aja gitu dan gak php / bikin kalian tertipu/clickbait hehe.. tolong kalian bacanya santai yaa hehe jangan tegang karena tulisan ini ringan kok bahasannya, insyaAllah.
*btw ini sepertinya kali pertama aku nyoba nulis kayak gini (langsung posting wkwk) karena memang kalo modal *abab atau mulut ya terasa lebih mudah daripada harus menyusun kalimat dan mencerna kata per kata dalam bentuk tulisan untuk menuangkannya seperti ini. Balik lagi, lagi-lagi semua ini menurut diriku ini.

           Based on my experience ya, jd di dunia perkuliahanku sedang buanyak banget pokonya tugas kelompok dan saking banyaknya, kita gak bisa pilih-pilih “selective” untuk bisa sekelompok dengan orang yang enak, baik, tatakramanya oke, bisa diajak kerjasama, gak julid, gak bohong, gak toxic, dll yg bagus2 gitu lah. Nah, kadang emang karena kelompok itu ya terdiri dari banyak kepala manusia intinya gak mungkin semua kepala yang punya kepribadian dan faktor fisik serta psikologisnya beda beda terus bisa punya pemikiran atau tindakan seketika sama/sejalan  semua, bener2 gak mungkin rasanya. Ketika menghadapi masalah biasanya memang munculah emosi sebagai salah satu respon kita. Seringkali orang2 pada lupa kalo temen sekelompoknya itu semua sesame manusia biasa bukan dewa atau ratu. Seperti sudah menjadi kebiasaan orang2 masa kini rasanya mungkin mudah untuk mereka berucap kata2 kasar yg punya makna negatif utk meluapkan kekesalannya. Hal yang sangat saya sayangkan kalo kata2 itu ditujukan ke temennya sendiri, itu menyakitkan sih menurut aku. Mohon maaf, itu mungkin dari sudut pandangku yg emang aku tipe kepribadiannya Feeling… dan by the way nggak Cuma sekali aku ikut tes kepribadian lho ya wkwk hasilnya selalu sama semua Cuma beda rincian angka hasilnya aja kok hehe.☺

Next.. langsung saja >>> SEKILAS TIPS AGAR TIDAK MELUAPKAN KEKESALAN DENGAN MEMARAHI ORANG LAIN KARENA KESALAHAN ATAU KEKURANGAN ORANG LAIN TERSEBUT. Hal-hal yang mungkin bisa kalian lakukan (ini semua berdasar diriku dan pengalamanku lumayan manjur kok, hehe insyaAllah semoga bermanfaat):

1. jaga dan atur pernapasan agar tetap tenang dalam emosi ketika menghadapi masalah atau orang yg membuat masalah. Tidak bisa dipungkiri, orang hidup pasti menghadapi masalah, karena memang hidup tanpa masalah itulah yg terasa tidak mungkin di dunia ini.

2. balik fokuskan pada diri sendiri, alihkan pikiran, mencoba arahkan untuk mengingat hal baik apa yg pernah dia lakukan pada diri ini. Gak perlu cari susah2 hal baik yg terakhir kali dia lakukan pada diri ini dan gak perlu juga mikirin itu kapan, mau itu udah lama dulu banget  atau jaman bahulak kek dia ngelakuinnya, ga penting utk saat ini. Intinya ingat perbuatan baik dia terhadapmu, kalo baru kenal dan gak nemu, ya minimal hal baik yg pernah dia lakukan dan diri ini pernah melihatnya dengan mata kepala sendiri.

3. saranku kalo lagi emosi jangan berada di tempat ramai ya, bahaya sih kataku. Mending menepi atau sendiri sejenak. Tp jangan lakuin hal aneh/menyakiti diri sendiri, JANGAN! Tujuan dari menepi menyendiri kali ini kan menuju ketenangan menetralkan emosi.

4. sadarkan diri bahwa setiap makhluk itu "berharga" terutama insan manusia diciptakan sepaket punya kelebihan dan kelemahan masing-masing. Gak bisa disamaratakan kemampuan itu. Self-acceptance.

5. lalu ingat kelemahan atau hal yg membuat diri sendiri kurang bisa/kurang mampu. Biarkan airmata mengalir, jangan ditahan atau ditolak, jika memang emosi itu menimbulkan efek yg seperti itu, karena nangis jauh lebih baik utk membantu menetralkan emosi negatif daripada maki2 atau marah2 ke orang lain. Jika perlu rasakan, nikmati, dan sadari emosi itu.

6. tetap pada tujuan utama yaitu ketenangan disaat emosi menghadapi masalah/orang lain. Sertakan dzikir atau doa pada-Nya. Anggap semua yg terjadi itu bukan cobaan tapi ujian, ujian untuk naik kelas ke tingkat yg jauh lebih baik.

7. yakinlah bahwa sesuai dg Firman Allah SWT, bahwa Allah SWT tidak akan membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Kuatkan mindset dan tanamkan pada hati, aku harus bisa tenang meredam emosi negatif ini. Aku gak boleh kalah dengan emosi negatif ini. Aku harus bangkit menuju masa depan yang cemerlang mencapai cita2ku dan perjalananku masih Panjang. Maka dari itu, aku harus mampu menjalani masa ini dan melewatinya dengan baik. Coba katakan boleh dalam hati atau terucap yaa : Aku akan berusaha selalu do my best, aku bisa melakukan yang terbaik sesuai dengan kemampuanku, aku mampu, bismillah.. semangat, dan Allah selalu bersamaku. :’)

8. tambahkan curhatan tapi ke Allah gapapa sih, boleh banget, malah aku biasanya lebih plong kalo curhat dan doa itu setelah sholat malam atau dini hari. Jangan lupa, perbanyak bersyukur yaa! Syukuri segala nikmat atau hal yg bisa membuat happy/hal baik yg pernah dirasakan oleh diri.

9. setelah emosi mulai netral, jangan berlama-lama larut dalam emosi negatif, cepat bergegaslah mulai beraksi untuk menyelesaikan masalah yg ada. Jika perlu segera mencari bantuan, jgn lupa pake  tatakrama baik ke orang lain. 😊 Usahakan selalu optimis atau positive thinking dan sertakan juga senyum, ikhlas, dan sabar di setiap langkah!

10. kalau emang perlu komunikasi dengan orang yg telah berbuat salah atau karena kekurangmampuan orang tsb, pilih kata-kata yg baik sopan dan santun. Atur nada bicara. Kalo aku sih mencoba seolah kyk kemarin aku dan dia gak ada masalah apaapa aja gitu, kayak gak ada hal yg gak enak yg pernah terjadi. Jd sebisa mungkin berperilaku/bersikap yg biasa aja kepada dia. Mau gak mau yg namanya hidup pasti butuh berinteraksi dengan orang lain kan apalagi kalo dalam tugas kelompok. Mungkin  memang butuh waktu, tetapi semakin awal dimulai, diri akan semakin siap terlatih, maka akan segera pulih atau terbiasa dengan baik.

11. Harus bisa memaafkan perbuatan dan perkataan orang lain, jangan lupa sertakan memaafkan diri sendiri juga, karena aku menyayangi kehidupan dan diri ini.

Oiya, tahap-tahap tersebut bisa juga disebut EFC atau emotional focus coping lalu diakhiri/dilanjutkan dengan PFC atau Problem focus coping. Selamat mencoba! GOOD LUCK! Semoga bisa membantu dan bermanfaat 😊 😉

Dengan demikian tips2 tersebut mengarahkan kalian untuk tidak menambah dosa karena marah maupun berkata kasar/negatif. Bahkan juga terhindar dari dosa menyakiti hati orang lain hehehe. 😇

BTW, Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya, kalo bahasanya masih ada typo, gak baku, kurang jelas, dan mungkin rada gak karu-karuan hehehe.. peace and HAVE A NICE DAY! 😂 thanks everyone for reading all of this.
💓 💖💝<3 _LOVELOVELOVE_ <3💖💝💓


Disusun oleh: Agasari Puspita


No comments:

Post a Comment