Jadi gini, btw aku nulis ini memang pengin coba menuliskan untuk reminder/catatan diri sendiri tapi sekalian coba share berdasarkan
pengalamanku dan juga dari pengamatanku di lingkungan teman-temanku, Bahasa kerennya
sih “observasi” 😂. Di dunia perkuliahan pastinya tidak terlepas dari yang Namanya
tugas. Baik tugas individu maupun tugas kelompok. Perkuliahan jurusanku untuk
tugas2 dulu di awal semester, seingatku lebih banyak tugas individu. Namun makin
semester tua kini *wkwkwk maksudku mulai sekitar semester 4 ke atas lah, itu mulai
banyak tugas kelompok tapi juga tidak mengurangi tugas individu. Puncaknya semester
5 & 6 itu bener-bener riweuh krouded super duper padet mumet penuh buanget jadwal,
ujian, dan deadline tugas. 😪😅😞 susah buat dijelaskan saking saking pokonya,
bikin makin banyak nyebut/dzikir aja sih
haha.
Nah, untuk kali ini, aku akan bercerita tentang
tugas kelompok. Ya pastinya, Namanya juga “kelompok” tentunya gak mungkin kan
dikerjain Cuma sendirian? Walaupun emang sometimes gitu nyatanya, bukan
kerjasama tapi ngerjainnya sendirian terus yang lain pd bilang “sama” atau “udah
gitu aja”. Wkwkwk ya sebenernya sih gapapa, kalo emang udah bener2 selesai
semua detail tugas itu. Lebih parah lagi kalo dapet kelompok yang gak enak
orang-orangnya, trs kurang tatakrama, kalo kata gaulnya bikin kepengin berkata
kasar gitu. Tp akusih MENGHINDARI kata-kata kasar atau negative Cuma buat ngemaki
orang. Pokonya aku berusaha sebisa mungkin buat ngejaga prinsip dan polaku itu.
Lagipula sebenernya useless lho kalian maki orang dengan kata2 kasar/negatif,
malah yg ada nambah dosa kalian.. *ups* jangan lupa jaga maksud perkataan dari mulut dan jari aja sih
kalo masalah gituan hehehe. mulut oh mulut, mulutmu harimau mu, jari oh jari, hati-hati sebelum harimu terhenti. 😎
kenapa kok jari juga, ya karena masa2 sekarang ini, makin canggih, bisa aja pake kata-kata dari aplikasi dg mengetik pake jari kan? terus pas bicara juga biasanya jari ikutan gerak atau berekspresi juga kan, hmm.
Kalau mau lebih detail sih bakal panjang x
lebar x tinggi cerita full nya wkwkw karena emang kompleks gitu sitkonnya. Namun, pada kesempatan kali ini aku hanya ingin fokus ke judul tulisan ini. Biar sesuai
aja gitu dan gak php / bikin kalian tertipu/clickbait hehe.. tolong kalian bacanya santai yaa hehe jangan tegang karena tulisan ini ringan kok bahasannya, insyaAllah.
*btw ini sepertinya kali pertama aku nyoba
nulis kayak gini (langsung posting wkwk) karena memang kalo modal *abab atau mulut ya terasa lebih
mudah daripada harus menyusun kalimat dan mencerna kata per kata dalam bentuk
tulisan untuk menuangkannya seperti ini. Balik lagi, lagi-lagi semua ini menurut
diriku ini.
Based on my experience ya, jd di dunia perkuliahanku
sedang buanyak banget pokonya tugas kelompok dan saking banyaknya, kita gak
bisa pilih-pilih “selective” untuk bisa sekelompok dengan orang yang enak,
baik, tatakramanya oke, bisa diajak kerjasama, gak julid, gak bohong, gak
toxic, dll yg bagus2 gitu lah. Nah, kadang emang karena kelompok itu ya terdiri
dari banyak kepala manusia intinya gak mungkin semua kepala yang punya
kepribadian dan faktor fisik serta psikologisnya beda beda terus bisa punya
pemikiran atau tindakan seketika sama/sejalan semua, bener2 gak mungkin rasanya. Ketika menghadapi
masalah biasanya memang munculah emosi sebagai salah satu respon kita. Seringkali
orang2 pada lupa kalo temen sekelompoknya itu semua sesame manusia biasa bukan
dewa atau ratu. Seperti sudah menjadi kebiasaan orang2 masa kini rasanya
mungkin mudah untuk mereka berucap kata2 kasar yg punya makna negatif utk meluapkan
kekesalannya. Hal yang sangat saya sayangkan kalo kata2 itu ditujukan ke temennya
sendiri, itu menyakitkan sih menurut aku. Mohon maaf, itu mungkin dari sudut
pandangku yg emang aku tipe kepribadiannya Feeling… dan by the way nggak Cuma sekali aku
ikut tes kepribadian lho ya wkwk hasilnya selalu sama semua Cuma beda rincian
angka hasilnya aja kok hehe.☺
Next.. langsung saja >>> SEKILAS TIPS
AGAR TIDAK MELUAPKAN KEKESALAN DENGAN MEMARAHI ORANG LAIN KARENA KESALAHAN ATAU
KEKURANGAN ORANG LAIN TERSEBUT. Hal-hal yang mungkin bisa kalian lakukan (ini
semua berdasar diriku dan pengalamanku lumayan manjur kok, hehe insyaAllah semoga
bermanfaat):
1. jaga dan atur pernapasan agar tetap tenang dalam
emosi ketika menghadapi masalah atau orang yg membuat masalah. Tidak bisa
dipungkiri, orang hidup pasti menghadapi masalah, karena memang hidup tanpa
masalah itulah yg terasa tidak mungkin di dunia ini.
2. balik fokuskan pada diri sendiri, alihkan
pikiran, mencoba arahkan untuk mengingat hal baik apa yg pernah dia lakukan pada diri ini. Gak perlu
cari susah2 hal baik yg terakhir kali dia lakukan pada diri ini dan gak perlu
juga mikirin itu kapan, mau itu udah lama dulu banget atau jaman bahulak kek dia ngelakuinnya, ga
penting utk saat ini. Intinya ingat perbuatan baik dia terhadapmu, kalo baru
kenal dan gak nemu, ya minimal hal baik yg pernah dia lakukan dan diri ini pernah
melihatnya dengan mata kepala sendiri.
3. saranku kalo lagi emosi jangan berada di
tempat ramai ya, bahaya sih kataku. Mending menepi atau sendiri sejenak. Tp jangan
lakuin hal aneh/menyakiti diri sendiri, JANGAN! Tujuan dari menepi menyendiri
kali ini kan menuju ketenangan menetralkan emosi.
4. sadarkan diri bahwa setiap makhluk itu "berharga" terutama
insan manusia diciptakan sepaket punya kelebihan dan kelemahan masing-masing. Gak
bisa disamaratakan kemampuan itu. Self-acceptance.
5. lalu ingat kelemahan atau hal yg membuat
diri sendiri kurang bisa/kurang mampu. Biarkan airmata mengalir, jangan ditahan atau ditolak, jika memang
emosi itu menimbulkan efek yg seperti itu, karena nangis jauh lebih baik utk membantu
menetralkan emosi negatif daripada maki2 atau marah2 ke orang lain. Jika perlu
rasakan, nikmati, dan sadari emosi itu.
6. tetap pada tujuan utama yaitu ketenangan disaat
emosi menghadapi masalah/orang lain. Sertakan dzikir atau doa pada-Nya. Anggap semua
yg terjadi itu bukan cobaan tapi ujian, ujian untuk naik kelas ke tingkat yg
jauh lebih baik.
7. yakinlah bahwa sesuai dg Firman Allah SWT,
bahwa Allah SWT tidak akan membebani
seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya. Kuatkan mindset dan tanamkan
pada hati, aku harus bisa tenang meredam emosi negatif ini. Aku gak boleh kalah dengan
emosi negatif ini. Aku harus bangkit menuju masa depan yang cemerlang mencapai
cita2ku dan perjalananku masih Panjang. Maka dari itu, aku harus mampu menjalani
masa ini dan melewatinya dengan baik. Coba katakan boleh dalam hati atau terucap yaa : Aku akan berusaha selalu do my best, aku bisa
melakukan yang terbaik sesuai dengan kemampuanku, aku mampu, bismillah.. semangat, dan Allah selalu
bersamaku. :’)
8. tambahkan curhatan tapi ke Allah gapapa sih,
boleh banget, malah aku biasanya lebih plong kalo curhat dan doa itu setelah sholat
malam atau dini hari. Jangan lupa, perbanyak bersyukur yaa! Syukuri segala
nikmat atau hal yg bisa membuat happy/hal baik yg pernah dirasakan oleh diri.
9. setelah emosi mulai netral, jangan
berlama-lama larut dalam emosi negatif, cepat bergegaslah mulai beraksi untuk menyelesaikan masalah yg ada. Jika perlu
segera mencari bantuan, jgn lupa pake tatakrama baik ke orang lain. 😊 Usahakan selalu optimis atau positive thinking dan sertakan juga senyum, ikhlas, dan sabar di setiap langkah!
10. kalau emang perlu komunikasi dengan orang yg
telah berbuat salah atau karena kekurangmampuan orang tsb, pilih kata-kata yg
baik sopan dan santun. Atur nada bicara. Kalo aku sih mencoba seolah kyk kemarin aku dan dia gak ada
masalah apaapa aja gitu, kayak gak ada hal yg gak enak yg pernah terjadi. Jd sebisa
mungkin berperilaku/bersikap yg biasa aja kepada dia. Mau gak mau yg namanya hidup pasti butuh berinteraksi dengan orang lain kan apalagi kalo dalam tugas kelompok. Mungkin memang butuh waktu, tetapi
semakin awal dimulai, diri akan semakin siap terlatih, maka akan segera pulih atau terbiasa dengan baik.
11. Harus bisa memaafkan perbuatan dan perkataan orang lain, jangan lupa sertakan memaafkan diri sendiri juga, karena aku menyayangi kehidupan dan diri ini.
Oiya, tahap-tahap tersebut bisa juga disebut EFC
atau emotional focus coping lalu diakhiri/dilanjutkan dengan PFC atau Problem focus coping.
Selamat mencoba! GOOD LUCK! Semoga bisa membantu dan bermanfaat 😊 😉.
Dengan demikian tips2 tersebut mengarahkan
kalian untuk tidak menambah dosa karena marah maupun berkata kasar/negatif. Bahkan
juga terhindar dari dosa menyakiti hati orang lain hehehe. 😇
BTW, Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya,
kalo bahasanya masih ada typo, gak baku, kurang jelas, dan mungkin rada gak karu-karuan
hehehe.. peace and HAVE A NICE DAY! 😂 thanks everyone for reading all of this.
💓 💖💝<3 _LOVELOVELOVE_ <3💖💝💓
Disusun oleh: Agasari Puspita